Netizenews.com - Keterlambatan Wakil Presiden Gibran Rakabuming ke acara Sidang Raya ke-18 Persatuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) di Universitas Kristen Indonesia, Sulawesi Selatan, pada Rabu (13/11/2024) menjadi sorotan warganet di dunia maya. Pasalnya, pemberitaan yang beredar menyebutkan jika ia harus menyapa masyarakat dan membagikan susu, buku, hingga peralatan sekolah.
Sayangnya, sikap Gibran Rakabuming mendapat kritik keras dari warganet di media sosial, khususnya platform X. Beberapa warganet menilai jika peran Gibran Rakabuming sebagai Wakil Presiden (Wapres) adalah sebuah penurunan.
Hal ini dicuitkan oleh salah satu warganet dengan akun X @Sac******* yang mengutip salah satu pemberitaan di media online mengenai keterlambatan Gibran saat menghadiri acara PGI karena harus berbagi susu dan buku.
"Downgrade banget ya peranan Wapres yang awalnya adalah untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan presiden sekarang malah jadi tukang susu," cuit pemilik akun tersebut pada 15 November 2024.
Dalam cuitan lainnya, warganet menilai jika tindakan tersebut hanya bagian dari gimmick. Pasalnya, pembagian susu dan buku bisa saja dilakukan Gibran Rakabuming setelah acara selesai.
"Telat datang acara buat gimmick yang sebetulnya bisa dilakukan setelah selesai acara. Kalau suatu saat kalian jadi orang sepenting apa pun, jangan sampai punya attitude ampa* kayak gini ya," tulis akun @wid*******
Downgrade banget ya peranan wapres yg awalnya adalah utk mengisi kekosongan yg ditinggalkan presiden skrg malah jadi tukang susu 😭😭 https://t.co/4d0io47H1r
— Malikisme 🇺🇦🇵🇸🇦🇲 (@SacredUse) November 15, 2024
Unggahan yang awalnya dibagikan oleh akun X @ARSIPAJA tersebut disukai sebanyak lebih dari 14.000 kali oleh sesama pengguna X. Tak sedikit warganet yang mengkritik sikap Gibran Rakabuming.
"Seolah-olah kalau tidak bagi-bagi susu dan buku di jalanan, negara ini akan runtuh," cuit @ben********
"Tugas bagi-bagi gini bisa lu serahin ke staff. Inilah hasil doktrin kerja-kerja ala Mulyono. Orang yang udah levelnya kerja tingkat strategis dan manajerial kudu jadi konvensional dan teknis turun langsung biar 'keliatan' kerja. Padahal kalau cuma 'keliatan' kerja, kebo, sapi, kuda juga kerja," komentar @per*********
"Demi apa Gibran begitu? Di posisi Anda itu harusnya udah nggak level bagi-bagi buku dan susu. Buat kebijakan yang pro rakyat, dengan sendirinya elektabilitas Anda bakalan naik. Tapi yah, kami mau berharap apa?" tambah @shi******
"Bagi-bagi buku, tapi nggak suka baca buku," sahut @hok*********
SUMBER : SUARA